Cerita sedikit tentang BPJS yang sudah berjalan sejak 1 Januari 2014 beberapa waktu lalu. Awalnya memang banyak sekali kendala dalam pelaksanaannya, namun BPJS terus menerus mengadakan pembenahan dan perbaikan akan sistemnya. Peserta BPJS pun makin bertambah jika dibandingkan dengan peserta pada awal-awal program ini diinisiasi. BPJS yang terus berbenah pun mendapat sambutan baik dari kalangan masyarakat dan ketenagakerjaan. Namun masalah klasik soal BPJS ini adalah peserta
yang harus antre untuk mendapatkan layanan kesehatan. Antre memang budaya, namun bisa jadi ini dikeluhkan kalau kita menempatkan diri pada posisi orang sakit dimana rasa sakit itu sudah tidak tertahankan. Harapan kedepannya hal-hal seperti ini sudah bisa teratasi. Menikmati pelayanan kesehatan dengan sistem gotong royong ini cukup memudahkan masyarakat yang benar-benar membutuhkan layanan kesehatan.

Seiring berjalannya waktu, BPJS yang makin tumbuh berkembang ini mendapatkan sapaan dari KIS. Apa itu KIS? KIS adalah Kartu Indonesia Sehat yang menjadi program
dari presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. KIS ini menganut paham yang sama dengan KJS, ya jelas inisiatornya adalah sosok yang sama, siapa lagi kalau bukan Pak Jokowi. Namun sapaan KIS pada BPJS ternyata banyak menimbulkan tanya. Kalau KIS diberlakukan, lantas bagaimana BPJS nya? BPJS yang saat ini sedang
dalam tahap tumbuh, kembang dan perbaikan. Apakah KIS nanti akan overlapping dengan BPJS? Yang sasarannya adalah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Ataukah KIS nanti bisa menjadi penyempurna BPJS? Kalau KIS dan BPJS memang saling komplemen, bagaimana cara kerjanya? Bagaimana dengan data kepesertaan BPJS yang sudah ada? Nantinya KIS akan membuat kepesertaan baru atau mengcover kepesertaan BPJS?

Kelak apakah yang membedakan KIS dan BPJS? Adakah menu istimewa dari KIS? Kepesertaan KIS yakni rakyat seluruh Indonesia dan bisa berobat dimanapun di seluruh wilayah Indonesia dengan membawa kartu KIS nya, apa mungkin ini yang menjadi menu istimewa? Lalu koordinasi sistem KIS dengan sarana kesehatan dan praktisi kesehatan akan bagaimana? Yang diketahui saat ini BPJS masih gencar menyambung garis-garis koordinasi untuk melebarkan sayap perkembangannya demi tercapainya pelaksanaan pelayanan kesehatan di Indonesia. Kalau akhirnya BPJS akan bertransformasi jadi KIS, semoga sistem ini terlaksana lebih baik lagi.

Namun sepertinya antara KIS dan BPJS ini akan menjadi tugas bagi kita untuk mengkritisi dan kedepannya melaksanakan kajian menganai sinergisitas program ini.
Maju terus sistem kesehatan di Indonesia!
-Salam Kajian Strategis