Pesta demokrasi di Indonesia akan berlanjut pada 9 Juli mendatang. Setelah sebelumnya kita bersama memilih para anggota legislatif baik di tingkat daerah maupun pusat, akan segera tiba waktunya kita memilih pemimpin negara kita, ya kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Banyak yang bilang pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden inilah yang paling penting terutama sejak 2004 dimana rakyat bisa secara langsung memilih pemimpinnya untuk mengemban amanah memerintah di Indonesia.

            Berdasarkan UUD 1945 pasal 6A, bahwa pencalonan Capres dan Cawapres minimal didukung oleh partai atau gabungan partai dengan suara pemilu minimal 20% suara dari tiap provinsi di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia. Kemudian fakta bahwa hasil pemilu legislatif yang resmi diumumkan KPU dengan peraih suara tertinggi hanya 18,9% maka untuk pencalonan Capres dan Cawapres pada tahun ini dibutuhkan koalisi partai politik. Maka setelah melalui lobi, penjajakan, dan transaksi politik akhirnya dukungan suara mengerucut pada dua nama dan setelah menentukan pasangan cawapresnya maka resmi hanya dua pasangan calon yang mendaftar ke KPU, yaitu pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto – Hatta Radjasa.

            Dengan tidak berfokus pada proses politik pengerucutan dukungan kepada dua orang Capres saja ataupun proses politik pemilihan Cawapres dari masing-masing Capres, kita akan lebih berfokus pada visi misi kedua pasangan tersebut. Penting bagi kita untuk mengetahui dan terlebih mencermati ini. Diatas berbagai isu yang berkembang di media tentang track record, perpecahan dukungan dalam satu partai pengusung Capres dan Cawapres, ataupun isu lainnya maka visi misi kedua pasangan relatif lebih penting. Apa yang mereka rumuskan dalam visi misi yang secara resmi sudah di umumkan oleh KPU akan menjadi gambaran kedepan bagaimana kedua pasangan tersebut akan mengelola negara kita dan apa saja yang akan mereka lakukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia selama lima tahun kedepan.

            Berdasarkan pengertian secara harafiah bahwa visi merupakan suatu pernyataan tentang gambaran keadaan clan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh di masa yang akan datang. Banyak interpretasi yang dapat keluardari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapai lembaga tersebut. Sedangkan misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Meskipun apa yang dinyatakan ataupun ditetapkan oleh politisi akan sangat mudah dirubah karena memang begitu sifat dasar politik, membuat kondisi yang menguntungkan bagi yang menjalankannya. Namun kalau kita lihat dari pengertian visi misi, maka inilah gambaran dasar tujuan utama yang ingin diraih dua pasang calon pemimpin kita. Misi yang mereka sampaikan juga menjadi gambaran program yang mereka susun untuk mencapai tujuan utama yang tertuang dalam visi tersebut. Maka sangat penting bagi kita untuk berfokus pada hal ini ketimbang menghabiskan energi mengikuti arus yang dibuat masing-masing tim sukses ataupun terlarut dalam pemberitaan media yang beberapa juga dimiliki oleh pihak pendukung Capres dan cawapres. Karena di sinilah posisi kita untuk menjadi pemilih yang cermat dan cerdas.